Senin, 18 Juli 2011

Cedera pada Olah Raga Futsal


Futsal , olah raga sepak bola dalam ruangan, kini semakin digemari di kota-kota besar Indonesia. Olah raga ini memungkinkan area dengan lahan yang sempit memberikan fasilitas yang hampir mirip dengan lapangan rumput sepak bola. Futsal merupakan solusi bagi kota-kota besar yang terbatas area terbukanya. Bahkan futsal sudah dipertandingkan secara internasional baru-baru ini.

Bermain futsal sungguh mengasyikkan, semua orang bisa mengikutinya hanya dengan menyewa lapangan futsal yang kini banyak tersedia, salah satunya, di Jakarta. Tidak perlu harus ahli dahulu untuk mengikuti olah raga ini, bahkan banyak digunakan untuk acara sosialisasi saja.

Tetapi bagaimanapun futsal merupakan olah raga yang perlu penanganan tepat terutama dalam pelaksanaannya. Karena salah-salah ingin sehat malahan membuat penyakit. Penting untuk memperhatikan mulai dari kostum (terutama sepatu) dan pemanasan, permainan dan pendinginan.

Cedera yang mungkin terjadi

Untuk pemain futsal yang baru mulai, sering mengalami cedera karena kurangnya pemanasan. Salah satunya adalah dengan istilah kedokterannya “Plantar fascitis”. Plantar fascitis adalah pembengkakan dengan rasa nyeri karena adanya suatu robekan kecil pada otot plantar fascia yang terjadi karena penggunaan berlebihan atau tarikan berulang plantar fascia. Keadaan ini menyebabkan rasa nyeri di bawah telapak kaki bagian belakang dekat tumit. Hal ini disebabkan karena gerakan berulang-ulang yang menyebabkan regangan tiba-tiba. Selain kurangnya pemanasan juga disebabkan berlari di lapangan yang keras seperti lapangan futsal.




Cedera kedua yang mungkin terjadi adalah “tendenitis achiles”. Gejala yang dirasakan adalah rasa nyeri pada urat daging yang membentang dari otot betis ke tumit terutama pada pagi hari. Tendinitis Achiles disebabkan oleh karena penggunaan berlebihan pada otot kaki, permukaan lapangan yang keras, sepatu yang tak tepat (terlalu sempit), sudah lama tak latihan fisik dan penyakit rematik.

Cedera ketiga adalah “ strain” atau “pegel-pegel”. Mulai dari yang ringan hingga yang berat. Cedera ini disebabkan karena latihan/gerakan berlebihan pada otot tertentu.

Pada futsal sama seperti pada olah raga sepak bola, seringkali sewaktu pemain sedang menendang bola, pemain lawan juga ingin menendang bola sehingga gerakan kaki yang sudah diukur bisa lebih dari yang diharapkan karena benturan kaki lawan sehingga bisa menimbulkan yang namanya overstreching. Juga karena lapangan yang licin bisa menyebabkan overstretching (terlalu meregang) karena terpeleset.

Cedera yang agak berat adalah “ankle sprain”, cedera ini bisa terjadi karena “tekelan” dari lawan main atau sewaktu pemain ingin menendang bola tetapi kurang menaikkan kakinya sehingga sisi luar telapak kaki menggerus lantai lapangan. Sering awam menyebutnya cedera ini sebagai “sakit engkel”. Gejalanya bisa ringan maupun berat, mulai dari rasa sakit sewaktu berjalan hingga pembengkakan.

Penanganan cedera dengan rehabiltasi medik

Penanganan cedera dengan rehabilitasi medik terbagi berdasarkan perkembangan cedera yaitu :

1. Stadium Akut, adanya pembengkakan dan nyeri akibat pembengkakan.
Bertujuan untuk mengatasi pembengkakan, edema yaitu dengan immobilisasi (tidak bergerak), kompres es, obat-obatan dan terapi modalitas lain. Dapat dimulai latihan gerak yang terbatas dan hati-hati.
2. Stadium Sub-Akut, pembengkakan berkurang. Nyeri akibat regangan jaringan ikat.
Bertujuan mengurangi perlengketan dan kontraktur yaitu dengan cara latihan gerak aktif perlahan-lahan, intensitas bertambah secara bertahap.
3. Stadium Kronik, inflamasi/pembengkakan hilang. Nyeri bukan akibat regangan jaringan ikat.
Bertujuan untuk pemulihan fungsi yaitu dengan latihan peregangan, penguatan otot dan latihan gerak fungsi secara bertahap.

Pemanasan dan pendinginan sama pentingnya dengan permainan
Untuk menghindari cedera otot bagi pemain futsal penting untuk melakukan pemanasan, peregangan sebelum permainan dan juga pendinginan setelah permainan.

Pemanasan khususnya pada daerah kaki sebelum melakukan latihan yang berat dapat membantu mencegah terjadinya cedera. Gerakan ringan selama 3-10 menit akan menghangatkan otot sehingga otot lebih lentur dan tahan terhadap cedera.

Pendinginan adalah mengurangi latihan secara bertahap sebelum latihan dihentikan. Misalnya dengan lari-lari kecil. Pendinginan mencegah terjadinya pusing dengan menjaga aliran darah. Jika latihan yang berat dihentikan secara tiba-tiba, darah akan terkumpul di dalam vena tungkai dan untuk sementara waktu menyebabkan berkurangnya aliran darah ke kepala. Pendinginan juga membantu membuang limbah metabolik (misalnya asam laktat dari otot), tetapi pendinginan tampaknya tidak mencegah sakit otot pada hari berikutnya, yang disebabkan oleh kerusakan serat-serat otot.

Latihan peregangan tampaknya tidak mencegah cedera, tetapi berfungsi memperpanjang otot sehingga otot bisa berkontraksi lebih efektif dan bekerja lebih baik. Untuk menghindari kerusakan otot karena peregangan, hendaknya peregangan dilakukan setelah pemanasan atau setelah berolah raga, dan setiap gerakan peregangan ditahan selama 10 hitungan.

Rabu, 06 April 2011

NERACA PEMBAYARAN, ARUS MODAL ASING, DAN UTANG LUAR NEGERI


NAMA : TEGUH IMAM SEJATI
KELAS :1EB18
NPM :29210542


A. NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.

Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi, yaitu :

1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.

2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

B. ARUS MODAL MASUK
Selama periode yang diamati, indonesia telah menjadi importir modal. Arus masuk modal asing (net capital inflows) meningkat dari hampir 300 juta dolar AS per tahun pada akhir 1960-an hinga lebih dari 13 miliar dolar AS pada tahun 1984. hanta terjadi satu kali arus modal keluar (net capital outflow) pada tahun 1975 seiring dengan adanya krisis Pertamina. PMA tercatat sedikit diatas 10% dari arus total, namun dalam bebedrapa tahun, terutama awal pelita I, pangsanya hampir 1/3 dari arus total. Umumnya, porsi terbesar PMA dia lokasikan di sektor pertambangan dan minyak, sedang peringkat ke 2 di sektor manufaktur (Hill, 1988:81). Selama periode 1967-1985, sektor migas menerima 78% dari investasi total, sementara di sektor manufaktur hampir mencapai 20%. Investasi di sektor pertanian dan jasa relatif sabgat kecil karena dibatasi kiprah modal asing di sektor ini.

C. UTANG LUAR NEGERI
Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN EKSPOR YANG DILAKUKAN PEMERINTAH UNTUK MENANGGULANGI KONDISI EKONOMI SAAT INI

NAMA : TEGUH IMAM SEJATI
KELAS : 1EB18
NPM :29210542


KEBIJAKAN DUMPING


Pengertian dumping dalam konteks hukum perdagangan internasional adalah suatu bentuk diskriminasi harga internasional yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau negara pengekspor, yang menjual barangnya dengan harga lebih rendah di pasar luar negeri dibandingkan di pasar dalam negeri sendiri, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atas produk ekspor tersebut. Sedangkan menurut kamus hukum ekonomi dumping adalah praktik dagang yang dilakukan eksportir dengan menjual komoditi di pasaran internasional dengan harga kurang dari nilai yang wajar atau lebih rendah daripada harga barang tersebut di negerinya sendiri atau daripada harga jual kepada negara lain, pada umumnya, praktik ini dinilai tidak adil karena dapat merusak pasar dan merugikan produsen pesaing di negara pengimport. Menurut Robert Willig ada 5 tipe dumping yang dilihat dari tujuan eksportir, kekuaran pasar dan struktur pasar import, antara lain : Market Expansion Dumping, Cyclical Dumping, State Trading Dumping, Strategic Dumping, Predatory Dumping. Praktek dumping merupakan praktek dagang yang tidak fair, karena bagi negara pengimpor, praktek dumping akan menimbulkan kerugian bagi dunia usaha atau industri barang sejenis dalam negeri, dengan terjadinya banjir barang-barang dari pengekspor yang harganya jauh lebih murah daripada barang dalam negeri akan mengakibatkan barang sejenis kalah bersaing, sehingga pada akhirnya akan mematikan pasar barang sejenis dalam negeri, yang diikuti munculnya dampak ikutannya seperti pemutusan hubungan kerja massal, pengganguran dan bangkrutnya industri barang sejenis dalam negeri. Praktek anti-dumping adalah salah satu isu penting dalam menjalankan perdagangan internasional agar terciptanya fair trade. Mengenai hal ini telah diatur dalam Persetujuan Anti-Dumping (Anti-Dumping Agreement atau Agreement on the Implementation of Article VI of GATT 1994). Tarif yang diikat (binding tariff) dan pemberlakuannya secara sama kepada semua mitra dagang anggota WTO merupakan kunci pokok kelancaran arus perdagangan barang. Indonesia sebagai negara yang melakukan perdagangan internasional dan juga anggota dari WTO, pernah mengalami tuduhan praktek dumping pada produk kertas yang diekspor ke Korea Selatan. Kasus ini bermula ketika industri kertas Korea Selatan mengajukan petisi anti-dumping terhadap produk kertas Indonesia kepada Korean Trade Commission (KTC) pada 30 September 2002. Perusahaan yang dikenakan tuduhan dumping adalah PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT. Pindo Deli Pulp & Mills, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan April Pine Paper Trading Pte Ltd. Produk kertas Indonesia yang dikenai tuduhan dumping mencakup 16 jenis produk, tergolong dalam kelompok uncoated paper and paper board used for writing, printing, or other graphic purpose serta carbon paper, self copy paper and other copying atau transfer paper. Indonesia untuk pertama kalinya memperoleh manfaat dari mekanisme penyelesaian sengketa atau Dispute Settlement Mechanism (DSM) sebagai pihak penggugat utama (main complainant) yang merasa dirugikan atas penerapan peraturan perdagangan yang diterapkan oleh negara anggota WTO lain. Indonesia mengajukan keberatan atas pemberlakuan kebijakan anti-dumping Korea ke DSM dalam kasus Anti-Dumping untuk Korea-Certain Paper Products. Indonesia berhasil memenangkan sengketa anti-dumping ini. Indonesia telah menggunakan haknya dan kemanfaatan dari mekanisme dan prinsip-prinsip multilateralisme sistem perdagangan WTO terutama prinsip transparansi. Investigasi anti-dumping juga harus dihentikan jika fakta dilapangan membuktikan bahwa marjin dumping dianggap tidak signifikan (dibawah 2% dari harga ekspor) .Dan jika volume impor dari suatu produk dumping sangat kecil volume impor kurang dari 3% dari jumlah ekspor negara tersebut ke negara pengimpor, tapi investigasi juga akan tetap berlaku jika produk dumping impor dari beberapa negara pengekspor secara bersamaan diperhitungkan berjumlah 7% atau lebih.

TUGAS PERKONOMIAN INDONESIA

MENCARI DATA STATISTIK PDB TAHUN-TAHUN MUTAHIR BERDASARKAN SEKTOR DAN BANDINGKAN PERAN SEKTOR INDUSTRI DENGAN SEKTOR LAINNYA
NAMA : TEGUH IMAM SEJATI
KELAS : 1EB18
NPM : 29210542



A. Definisi dan pengertian industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan atau Industri secara umum adalah kelompok bisnis tertentu yang memiliki teknik dan metode yang sama dalam menghasilkan laba. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

B. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku :
1. Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
- Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
2. Industri nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.
- Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

C. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal :
1. Industri padat modal
adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya
2. Industri padat karya
adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

D. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya
= berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 :
1. Industri kimia dasar
contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri mesin dan logam dasar
misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
3. Industri kecil
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
4. Aneka industri
misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.

E. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja :
1. Industri rumah tangga
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri kecil
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri besar
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.

F. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi :
1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)
Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry)
Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.

G. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan :
1. Industri primer
adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu
Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2. Industri sekunder
industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.
Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
3. Industri tersier
Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
H. Faktor pendorong industrialisasi :
1. Kemampuan teknologi dan inovasi
2. Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita
3. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri. Negara yang awalnya memiliki industri dasar/primer/hulu seperti baja, semen, kimia, dan industri tengah seperti mesin alat produksi akan mengalami proses industrialisasi lebih cepat
4. Besar pangsa pasar DN yang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan jumlah penduduk. Indonesia dengan 200 juta orang menyebabkan pertumbuhan kegiatan ekonomi
5. Ciri industrialisasi yaitu cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap implementasi, jenis industri unggulan dan insentif yang diberikan.
6. Keberadaan SDA. Negara dengan SDA yang besar cenderung lebih lambat dalam industrialisasi
7. Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi industri orientasi ekspor.
I. PERMASALAHAN

1 KETERBATASAN TEKNOLOGI DAN SDM :

Kualitas SDM dapat diukur dengan rata-rata tingkat pendidikan dari angkatan kerja atau masyarakat dari golongan umur produktif(15-65 thn).jika pekerja yang tidak/belum sekolah digabungkan dengan pekerja yang tidak tamat dan tamat SD, maka berdasarkan data BPS, sebagian besar dari jumlah angkatan kerja di Indonesia hanya berpendidikan rendah. Namun demikian, selama periode yang diteliti, rata-rata pendidikan dari angkatan kerja di Indonesia mengalami peningkatan .tahun 1980, jumlah angkatan kerja yng berpendidikan rendah tercatat lebih dari 80% dan dari jumlah ini sebagian besarnya tidak menamatkan pendidikan dasar serta belum pernah sekolah. Pada tahun 2001 jumlah tersebut berkurang menjadi sekitar 34%, sedangkan jumlah pekerja dengan diploma meningkat dari 0,38% ke 3,6%.
Rendahnya kualitas SDM di Indonesia salah satunya disebabkan oleh terbatasnya dana pembangunan pendidikan yang disediakan oleh pemerintah.pengeluaran pemerintah untuk pendidikan sebagai suatu persentase dari PDB di Indonesia adalah yang terkecil dibandingkan Negara-negara lain.demikian juga, rendahnya derajat dari perkembangan di Indonesia salah satunya karena terbatasnya pengeluaran, baik dari pemerintah maupun sektor swasta untuk penelitian dan pengembangan.

Minggu, 03 April 2011

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA

MENCARI DATA STATISTIK PDB TAHUN-TAHUN MUTAHIR BERDASARKAN SEKTOR DAN BANDINGKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DENGAN SEKTOR LAINNYA.

NAMA : TEGUH IMAM SEJATI
KELAS : 1EB18
NPM : 29210542

Sektor pertanian merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja tertinggi, yaitu sebesar 44,5 persen pada tahun 2006 (BPS). Namun demikian, kontribusi sektor pertanian dalam Produk Domestik Bruto (PDB) hanya sebesar 13,3 persen. Dengan tidak seimbangnya kontribusi PDB dan jumlah tenaga kerja yang diserap, maka tingkat produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian adalah yang terendah. Bandingkan dengan sektor industri yang menyumbang 28,9 persen terhadap PDB nasional, namun hanya menyerap tenaga kerja sebesar 12,1 persen. Sebagai akibatnya, kesejahteraan rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian akan lebih rendah dibanding yang bekerja di sektor industry. Berbagai pertanyaan dapat dilontarkan : Pertama, apakah sektor industri yang menyerap tenaga kerja terlalu sedikit sehingga secara residual tenaga kerja menetap di pertanian, sehingga atau sektor pertanian yang menyerap terlalu banyak dari yang dibutuhkan? Dengan kata lain, tingginya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian merupakan prestasi atau sekedar sebagai penampung karena masuknya tenaga kerja ke sektor pertanian tidak memiliki kriteria atau standar minimum sebagaimana di industry. Kedua, Siapa sebetulnya pelaku yang menyumbang kontribusi sedemikian besarnya pada perekonomian nasional. Mereka adalah 24 juta rumah tangga petani, dari total 52 juta rumah tangga di seluruh Indonesia. Mereka adalah 40 juta pekerja di antara 90 juta pekerja di seluruh Indonesia. Yang kita tahu, mayoritas dari mereka berlahan sempit dengan rata-rata 0,3 ha. Mereka hanyalah penggarap dari lahan-lahan pertanian yang yang sudah dimiliki orang-orang kota. Tanpa mengetahui dengan baik karakteristik dan siapa mereka segala subsidi dan dukungan di sektor pertanian tidak dapat mereka nikmati. Padahal segala subsidi dan dukungan disediakan untuk mengangkat kesejahteraan mereka. Terlepas permasalahan di atas, rendahnya produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dari sisi tenaga kerja, dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kualitas manajemen usahatani. Rendahnya tingkat inovasi dan penerapan teknologi telah mengakibatkan produktivitas lahan sangat terbatas peningkatannya atau bahkan cenderung turun pada beberapa komoditas. Kurangnya dukungan terhadap pemberdayaan petani dirasakan turut mempengaruhi tingkat produktivitas petani. Padahal, apabila produktivitas tenaga kerja pertanian tersebut dapat ditingkatkan maka kontribusi terhadap PDB Nasional juga dapat meningkat, dan kesejahteraan sekitar 24 juta rumah tangga petani di Indonesia akan meningkat pula. Sumber data yang digunakan dalam penyusunan Profil Tenaga Kerja Pertanian ini diperoleh dari BPS, Departemen Pertanian, dan Bappenas serta sumber lainnya yang relevan. Beberapa sumber data yang diperoleh diolah lebih lanjut untuk mengetahui kondisi tenaga kerja pertanian sesuai tujuan analisis. Untuk beberapa jenis data yang tidak tersedia, misalnya elastisitas tenaga kerja diperoleh melalui cara analisisi data yang sudah ada, agar dapat diperoleh data yang konsisten, terutama untuk jenis data terbaru yang dibutuhkan.

Sabtu, 02 April 2011

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA

NAMA : TEGUH IMAM SEJATI
KELAS: 1EB18
NPM : 29210542


MENCARI DATA TINGKAT KEMISKINAN DAN PENDAPATAN PERKAPITA INDONESIA SAAT INI DIBANDINGKAN DENGAN NEGARA ASEAN LAINNYA DAN PROGRAM PEMERINTAH SAAT INI UNTUK MENANGGULANGI KEMISKINAN



Pendapatan per kapita penduduk Indonesia menembus angka US $ 18,000 atau sekitar Rp. 180.000.000,00 per tahun. Angka tersebut jauh di atas beberapa negara ASEAN lainnya seperti Malaysia yang hanya memiliki pendapatan per kapita penduduk US $ 6,220, atau Thailand dengan pendapatan per kapita penduduknya US $ 2,990. Rekor tersebut hampir menyamai Korea yang memiliki income per kapita penduduk US $ 20,000, meskipun masih jauh di bawah Jepang, Australia, dan Amerika yang memiliki pendapatan per kapita penduduk di atas US $ 30,000.

Itulah topik terhangat yang dicatat di halaman surat kabar nasional pada tahun 2030. Itu pun hanya prediksi beberapa ahli yang mengabaikan peningkatan pendapatan beberapa negara lain di atas yang memang memiliki pendapatan per kapita seperti apa yang tertulis saat ini. Dengan berat hati kita harus mengakui bahwa pendapatan per kapita penduduk Indonesia hanya US $ 1,946 pada tahun 2008, jauh di bawah Jepang US $ 34,189, Amerika US $ 43,444, Australia US $ 50,000, dan Singapura US $ 29,320. Apa masyarakat Indonesia harus menunggu sampai tahun 2030? Dan apa mungkin di tahun 2030 prediksi itu benar-benar akan tercapai? Atau itu hanyalah mimpi indah belaka bagi rakyat Indonesia? Sampai sekarang masalah kemiskinan masih menjadi “hantu” yang menakutkan bagi sebagian besar rakyat Indonesia.

Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang telah mendunia dan hingga kini masih menjadi isu sentral di belahan bumi manapun. Selain bersifat laten dan aktual, kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh Negara-negara berkembang melainkan negara maju sepeti inggris dan Amerika Serikat. Negara inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri di Eropa. Sedangkan Amerika Serikat bahkan mengalami depresi dan resesi ekonomi pada tahun 1930-an dan baru setelah tiga puluh tahun kemudian Amerika Serikat tercatat sebagai Negara Adidaya dan terkaya di dunia. keren.web.id

Pada kesempatan ini penyusun mencoba memaparkan secara global kemiskinan Negara-negara di dunia ketiga, yaitu Negara-negara berkembang yang nota-benenya ada di belahan benua Asia. Kemudian juga pemaparan secara spesifik mengenai kemiskinan di Negara Indonesia. Adapun yang dimaksudkan Negara berkembang adalah Negara yang memiliki standar pendapatan rendah dengan infrastruktur yang relatif terbelakang dan minimnya indeks perkembangan manusia dengan norma secara global. Dalam hal ini kemiskinan tersebut meliputi sebagian Negara-negara Timur-Tengah, Asia selatan, Asia tenggara dan Negara-negara pinggiran benua Asia.keren.web.id

Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu kemiskinan alami dan kemiskinan buatan. kemiskinan alami terjadi akibat sumber daya alam (SDA) yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan Buatan diakibatkan oleh imbas dari para birokrat kurang berkompeten dalam penguasaan ekonomi dan berbagai fasilitas yang tersedia, sehingga mengakibatkan susahnya untuk keluar dari kemelut kemiskinan tersebut. Dampaknya, para ekonom selalu gencar mengkritik kebijakan pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ketimbang dari pemerataan.
Dalam kamus ilmiah populer, kata “Miskin” mengandung arti tidak berharta (harta yang ada tidak mencukupi kebutuhan) atau bokek. Adapun kata “fakir” diartikan sebagai orang yang sangat miskin. Secara Etimologi makna yang terkandung yaitu bahwa kemiskinan sarat dengan masalah konsumsi. Hal ini bermula sejak masa neo-klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari interaksi negatif (ketidakseimbangan) antara pekerja dan upah yang diperoleh.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perkembangan arti definitif dari pada kemiskinan adalah sebuah keniscayaan. Berawal dari sekedar ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan hingga pengertian yang lebih luas yang memasukkan komponen-komponen sosial dan moral. Misal, pendapat yang diutarakan oleh Ali Khomsan bahwa kemiskinan timbul oleh karena minimnya penyediaan lapangan kerja di berbagai sektor, baik sektor industri maupun pembangunan. Senada dengan pendapat di atas adalah bahwasanya kemiskinan ditimbulkan oleh ketidakadilan faktor produksi, atau kemiskinan adalah ketidakberdayaan masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh pemerintah sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitasi. Arti definitif ini lebih dikenal dengan kemiskinan struktural.keren.web.id

Deskripsi lain, arti definitif kemiskinan yang mulai bergeser misal pada awal tahun 1990-an definisi kemiskinan tidak hanya berdasarkan tingkat pendapatan, tapi juga mencakup ketidakmampuan di bidang kesehatan, pendidikan dan perumahan. Di penghujung abad 20-an telah muncul arti definitif terbaru, yaitu bahwa kemiskinan juga mencakup kerentanan, ketidakberdayaan dan ketidakmampuan untuk menyampaikan aspirasi.

Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropa. Pada masa itu kaum miskin di Inggris berasal dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya sebagai petani yang mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah. Mereka umumnya tinggal di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit sosial lainnya, seperti prostitusi, kriminalitas, pengangguran.

Amerika Serikat sebagai negara maju juga dihadapi masalah kemiskinan, terutama pada masa depresi dan resesi ekonomi tahun 1930-an. Pada tahun 1960-an Amerika Serikat tercatat sebagai negara adi daya dan terkaya di dunia. Sebagian besar penduduknya hidup dalam kecukupan. Bahkan Amerika Serikat telah banyak memberi bantuan kepada negara-negara lain. Namun, di balik keadaan itu tercatat sebanyak 32 juta orang atau seperenam dari jumlah penduduknya tergolong miskin.

Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.keren.web.id

1. Indikator-indikator Kemiskinan

Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail indikator-indikator kemiskinan tersebut.

Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari Badan Pusat Statistika, antara lain sebagi berikut:

1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).
2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
3. Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
6. Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).

1. Penyebab Kemiskinan

Di bawah ini beberapa penyebab kemiskinan menurut pendapat Karimah Kuraiyyim. Yang antara lain adalah:

a. Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global.

Yang penting digarisbawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan.keren.web.id

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:

1. Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
2. Politik ekonomi yang tidak sehat.
3. Faktor-faktor luar neger, diantaranya:

* – Rusaknya syarat-syarat perdagangan
* – Beban hutang
* – Kurangnya bantuan luar negeri, dan
* – Perang

b. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.

Terlihat jelas faktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan maksimal

c. Biaya kehidupan yang tinggi.

Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan wanita di depan publik dan banyaknya pengangguran.

d. Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.

Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.

1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Indonesia

Bagaimana perkembangan tingkat kemiskinan di Indonesia? Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan laporan tahunan Pembangunan manusia (Human Development Report) 2006 yang bertajuk Beyord scarcity; power, poverty dan the global water. Laporan ini menjadi rujukan perencanaan pembangunan dan menjadi salah satu Indikator kegagalan atau keberhasilan sebuah negara menyejahterakan rakyatnya. Selama satu dekade ini Indonesia berada pada Tier Medium Human Development peringkat ke 110, terburuk di Asia Tenggara setelah Kamboja.keren.web.id

Jumlah kemiskinan dan persentase penduduk miskin selalu berfluktuasi dari tahun ke tahun, meskipun ada kecenderungan menurun pada salah satu periode (2000-2005). Pada periode 1996-1999 penduduk miskin meningkat sebesar 13,96 juta, yaitu dari 34,01 juta(17,47%) menjadi 47,97 juta (23,43%) pada tahun 1999. Kembali cerah ketika periode 1999-2002, penduduk miskin menurun 9,57 juta yaitu dari 47,97 (23,43%) menurun menjadi 38,48 juta (18,20%). Keadaan ini terulang ketika periode berikutnya (2002-2005) yaitu penurunan penduduk miskin hingga 35,10 juta pada tahun 2005 dengan presentasi menurun dari 18,20% menjadi 15,97 %. Sedangkan pada tahun 2006 penduduk miskin bertambah dari 35,10 juta (15,97%) menjadi 39,05 juta (17,75%) berarti penduduk miskin meningkat sebesar 3,95 juta (1,78%).

Adapun laporan terakhir, Badan Pusat Statistika ( BPS ) yang telah melaksanakan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada bulan Maret 2007 angka resmi jumlah masyarakat miskin adalah 39,1 juta orang dengan kisaran konsumsi kalori 2100 kilo kalori (kkal) atau garis kemiskinan ketika pendapatan kurang dari Rp 152.847 per-kapita per bulan.keren.web.id

1. Penjelasan Teknis dan Sumber Data

Sebagai tinjauan kevalidan dan pemahaman data di atas secara lugas, dipaparkan penjelasan data dan sumber data yang diambil dari Berita Resmi Statistika No.47/ IX/ 1 September 2006, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (Basic Needs Approach). Dengan pendekatan ini kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini dapat dihitung Head Count Indeks (HCI) yaitu persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.
2. Metode yang digunakan menghitung Garis Kemiskinan(GK) yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Perhitungan garis kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan pedesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pendapatan per-kapita di bawah garis kemiskinan.
3. Sumber utama data yang dipakai untuk menghitung kemiskinan adalah data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) panel Februari 2005 dan Maret 2006. Sebagai informasi tambahan,digunakan juga Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar (SPKKD) yang dipakai untuk memperkirakan Proporsi dari Pengeluaran masing-masing komoditi pokok bukan makanan.

1. Tantangan Kemiskinan di Indonesia

Masalah kemiskinan di Indonesia sarat sekali hubungannya dengan rendahnya tingkat Sumber Daya Manusia (SDM). dibuktikan oleh rendahnya mutu kehidupan masyarakat Indonesia meskipun kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Sebagaimana yang ditunjukkan oleh rendahnya Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Indonesia pada tahun 2002 sebesar 0,692. yang masih menempati peringkat lebih rendah dari Malaysia dan Thailand di antara negara-negara ASEAN. Sementara, Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) Indonesia pada tahun yang sama sebesar 0,178. masih lebih tinggi dari Filipina dan Thailand. Selain itu, kesenjangan gender di Indonesia masih relatif lebih besar dibanding negara ASEAN lainnya.keren.web.id

Tantangan lainnya adalah kesenjangan antara desa dan kota. Proporsi penduduk miskin di pedesaan relatif lebih tinggi dibanding perkotaan. Data Susenas (National Social Ekonomi Survey) 2004 menunjukkan bahwa sekitar 69,0 % penduduk Indonesia termasuk penduduk miskin yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Selain itu juga tantangan yang sangat memilukan adalah kemiskinan di alami oleh kaum perempuan yang ditunjukkan oleh rendahnya kualitas hidup dan peranan wanita, terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta masih rendahnya angka pembangunan gender (Gender-related Development Indeks, GDI) dan angka Indeks pemberdayaan Gender(Gender Empowerment Measurement,GEM).

Tantangan selanjutnya adalah otonomi daerah. di mana hal ini mempunyai peran yang sangat signifikan untuk mengentaskan atau menjerumuskan masyarakat dari kemiskinan. Sebab ketika meningkatnya peran keikutsertaan pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan. maka tidak mustahil dalam jangka waktu yang relatif singkat kita akan bisa mengentaskan masyarakat dari kemiskinan pada skala nasional terutama dalam mendekatkan pelayanan dasar bagi masyarakat. Akan tetapi ketika pemerintah daerah kurang peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, hal ini sangat berpotensi sekali untuk membawa masyarakat ke jurang kemiskinan, serta bisa menimbulkan bahaya laten dalam skala Nasional.keren.web.id

1. Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan

Upaya penanggulangan kemiskinan Indonesia telah dilakukan dan menempatkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan pembangunan nasional. Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahun serta digunakan sebagai acuan bagi kementrian, lembaga dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan tahunan.

Sebagai wujud gerakan bersama dalam mengatasi kemiskinan dan mencapai Tujuan pembangunan Milenium, Strategi Nasional Pembangunan Kemiskinan (SPNK) telah disusun melalui proses partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders pembangunan di Indonesia. Selain itu, sekitar 60 % pemerintah kabupaten/ kota telah membentuk Komite penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) dan menyusun Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) sebagai dasar arus utama penanggulangan kemiskinan di daerah dan mendorong gerakan sosial dalam mengatasi kemiskinan.keren.web.id

Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:

* Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan; (i) penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber air bersih. (ii) pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal. (iii) redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK) .
* Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.
* Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan pelayanan antara lain (i) pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu (ii) jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.

Di bawah ini merupakan contoh dari upaya mengatasi kemiskinan di Indonesia.

Contoh dari upaya kemiskinan adalah di propinsi Jawa Barat tepatnya di Bandung dengan diadakannya Bandung Peduli yang dibentuk pada tanggal 23 – 25 Februari 1998. Bandung Peduli adalah gerakan kemanusiaan yang memfokuskan kegiatannya pada upaya menolong orang kelaparan, dan mengentaskan orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam melakukan kegiatan, Bandung Peduli berpegang teguh pada wawasan kemanusiaan, tanpa mengindahkan perbedaan suku, ras, agama, kepercayaan, ataupun haluan politik.

Oleh karena sumbangan dari para dermawan tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan permasalahan kelaparan dan kemiskinan yang dihadapi, maka Bandung Peduli melakukan targetting dengan sasaran bahwa orang yang dibantu tinggal di Kabupaten/ Kotamadya Bandung, dan mereka yang tergolong fakir. Golongan fakir yang dimaksud adalah orang yang miskin sekali dan paling miskin bila diukur dengan “Ekuivalen Nilai Tukar Beras”
Pada 2009, PDB Indonesia berada di urutan ke-18, mengalahkan Swiss dan Belgia. Pada 2010?

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membanggakan hasil pencapaian kinerja ekonomi selama 2010. Salah satunya, Yudhoyono bangga Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai US$700 miliar.

Bahkan SBY mengklaim volume ekonomi Indonesia kini telah menempati peringkat ke 16 terbesar di dunia. Ini menunjukkan posisi Indonesia telah meningkat dibandingkan beberapa tahun lalu.

“Yang jelas, Indonesia masuk dalam G-20,” ujar SBY. G-20 adalah kumpulan 20 negara dengan volume ekonomi terbesar di dunia. Dengan PDB makin meningkat, peran Indonesia juga semakin meningkat dalam hubungan internasional dan ikut mengatasi krisis ekonomi global.

Tak hanya PDB, Yudhoyono juga membanggakan pencapaian yang mencapai rekor seperti pendapatan per kapita yang mencapai US$3000 per tahun, cadangan devisa sebesar US$96,2 miliar per 31 Desember 2010, Indeks Harga Saham Gabungan mencatat rekor terbaik se-Asia Pasifik.

Lantas, bagaimana sesungguhnya PDB Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara besar lainnya. Jika mengacu data 2010, seperti diklaim Presiden SBY, ranking Indonesia kemungkinan sudah naik ke level 16 dunia. Namun, jika mengacu pada data Bank Dunia 2009, Indonesia masih berada di level 18 dunia.

Meski begitu, PDB Indonesia sudah lebih tinggi ketimbang Swiss dan Belgia. Berikut


urutan PDB tahun 2009:
NO PDB 20 Negara Terbesar di Dunia Negara Jumlah (US$ Miliar)
1 Amerika Serikat 14.119
2 Jepang 5.069
3 China 4.985
4 Jerman 3.330
5 Prancis 2.649
6 Inggris 2,174
7 Italia 2.112
8 Brazil 1.573
9 Spanyol 1.460
10 Kanada 1.336
11 India 1.310
12 Rusia 1.231
13 Australia 924,8
14 Meksiko 874,8
15 Korea Selatan 832,5
16 Belanda 792,1
17 Turki 614,6
18 Indonesia 540,3
19 Swiss 491,9
20 Belgia 471,2

Kamis, 10 Maret 2011

tugas minggu ke 4

NAMA:TEGUH IMAM SEJATI
KELAS :1EB18
NPM :29210542

Badan Pusat Statistik mencatat bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia selama periode 2000-2010 lebih tinggi dibanding periode 1990-2000.

“Laju pertumbuhan penduduk 2000-2010 mencapai 1,49 persen atau lebih tinggi dibanding periode 1990-2000 yang hanya mencapai 1,45 persen,” jumlah penduduk Indonesia pada 2010 mencapai 237,56 juta orang yang terdiri dari 119,51 juta orang laki-laki dan 118,05 juta orang perempuan.
“Sex ratio mencapai 101 artinya jumlah laki-laki satu persen lebih banyak dari perempuan,” kata Suryamin.

Didalam distribusi penduduk belum merata karena masih terkonsentrasi di Jawa dan Madura yang mencapai 57 persen.
Hasil Sensus Penduduk 2010 menempatkan posisi Indonesia di urutan keempat dalam jumlah penduduk setelah China, India, dan USA.

BPS mencatat bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia dalam 20 tahun terakhir sudah mengalami penurunan namun pada 2000-2010 ada kecenderungan naik.
Laju pertumbuhan penduduk pada 1930-1961 mencapai 2,15 persen, pada 1961-1971 mencapai 2,13 persen, 1971-1980 mencapai 2,32 persen, dan tahun 1980-1990 mencapai 1,97 persen.
Berdasar Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Propinsi NAD mencapai 4,48 juta orang, Sumut 12,98 juta orang, Sumbar 4,84 juta orang, Riau 5,54 juta, Jambi 3,09 juta, Sumsel 7,45 juta, Bengkulu 1,72 juta, Lampung 7,6 juta, Kep. Babel 1,22 juta, Kepri 1,69 juta.

Kemudian DKI Jakarta 9,59 juta, Jabar 43,02 juta, Jateng 32,38 juta, Yogyakarta 3,46 juta, Jatim 37,48 juta, Banten 10,64 juta, Bali 3,89 juta, NTB 4,5 juta, NTT 4,68 juta, Kalbar 4,39 juta, Kalteng 2,2 juta, Kalsel 3,63 juta, dan Kaltim 3,55 juta orang.
Jumlah penduduk Sulut 2,27 juta, Sulteng 2,63 juta, Sulsel 8,03 juta, Sultera 2,23 juta, Gorontalo 1,04 juta, Sulbar 1,16 juta, Maluku 1,53 juta, Malut 1,04 juta, Papua Barat 0,76 juta, dan Papua 2,85 juta orang.

Laju pertumbuhan penduduk tertinggi pada periode 2000-2010 tercatat di Papua yang mencapai 5,46 persen dan terendah di Jawa Tengah yang hanya 0,37 persen.

Kamis, 03 Maret 2011

NAMA : TEGUH IMAM SEJATI
KELAS : 1EB18
NPM : 29210542

PEREKONOMIAN INDONESIA PADA MASA PEMERINTAHAN INDONESIA BERSATU

pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.
-Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara lain :
a)Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
b)Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.
Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.
Seiring dengan telah dilantiknya Susilo Bambang Yudhoyono dan Muhammad Yusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia keenam pada tanggal 20 Oktober 2004 yang lalu, maka untuk pertama kali dalam sejarah Indonesia kita memiliki presiden dan wakil presiden yang dipilih secara langsung oleh masyarakat Indonesia yang telah memiliki hak pilih dalam pilpres putaran kedua. Meskipun dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah Warga Negara Indonesia yang memiliki hak pilih, namun tidak menggunakan hak pilih mereka dalam pilpres putaran kedua tersebut karena suatu alasan politis tertentu.

Yang menarik untuk diamati dalam proses pelantikan presiden dan wakil presiden baru di Gedung DPR-RI tersebut adalah munculnya hujan interupsi dan kehadiran sejumlah tamu pejabat Negara dari berbagai Negara, seperti PM Australia John Howard, PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi, PM Timor Leste Marie Alkatiri, Sultan Brunei Hasan Bolkiah, PM Singapura Lie Hsiong Liong sebagai suatu bentuk respek dan dukungan mereka terhadap proses pemilihan presiden dan wakil presiden yang telah berlangsung secara demokratis, aman dan lancar. Sementara itu, banyak kalangan menyayangkan tuan rumah mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan mantan Wakil Presiden Hamzah Haz karena suatu alasan tertentu tidak bisa hadir dalam pelantikan presiden dan wakil presiden yang baru untuk masa bhakti 2004 - 2009. Andaikata beliau hadir dalam moment penting itu, maka semakin menambah manisnya proses demokrasi yang tengah berjalan di negeri ini. Meskipun demikian, pada akhirnya proses pelantikan presiden dan wakil presiden yang baru tersebut dapat berlangsung dengan lancar.

Sehari pascapelantikan presiden dan wakil presiden baru untuk masa bhakti 2004 – 2009, tepatnya tanggal 21 Oktober 2004 sekitar jam 23.30 wib akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan susunan kabinetnya yang diberi nama “Kabinet Indonesia Bersatu” yang berjumlah 36 menteri terdiri atas 3 menteri koordinator, 20 menteri yang membawahi departemen, 10 menteri nondepartemen, dan 3 pejabat setingkat menteri.

Sebagaimana kita ketahui bahwa pengumuman susunan kabinet direncanakan akan diumumkan bersamaan dengan acara pelantikan presiden dan wakil presiden pada tanggal 20 Oktober 2004 jam 20..00 wib. Namun, juru bicara presiden ternyata mengumumkan penundaan waktu pengumuman susunan cabinet menjadi pukul 23.00 wib. Masyarakat memang harus berlatih bersabar untuk menunggu siapa saja yang akan duduk dalam kursi panas cabinet yang baru. Meskipun agak molor lagi, akhirnya susunan cabinet yang baru diumumkan juga pada pukul 23.30 wib.

Sejumlah menteri wajah lama dan wajah baru menghiasi susunan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB). Sejumlah menteri pada Kabinet Gotong Royong masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri – Hamzah Haz masuk dalam jajaran kabinet baru seperti: Menlu Hasan Wirayudha, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menristek Hatta Rajasa, dan Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra. Disamping itu, muncul sejumlah menteri wajah lama yang duduk pada masa pemerintahan sebelumnya, seperti Juwono Sudarsono, Fahmi Idris, Bambang Sudibyo, dan Alwi Shihab. Sedangkan lainnya merupakan menteri wajah-wajah baru dari kalangan professional maupun politisi.

Kabinet Indonesia Bersatu yang diisi oleh kombinasi dari kalangan professional dan politisi tersebut diharapkan mampu memberikan angin segar bagi suatu perubahan yang lebih baik dari sebelumnya, sebagaimana janji yang sering diucapkan dalam berbagai kesempatan pada kampanye pilpres sebelumnya. Sehingga, tugas berat yang diemban oleh pemerintahan yang baru yang didukung oleh kabinet yang ada diharapkan mampu mengubah janji menjadi sebuah karya nyata. Oleh karenanya, kini saatnya masyarakat mulai menunggu bagaimana pemerintahan yang baru mampu mengambil suatu kebijakan yang dapat mengubah janji-janji yang pernah disampaikan pada masa kampanye pilpres menjadi sebuah kenyataan yang benar-benar dapat mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, adil, makmur dan sejahtera.

Sekali lagi, bukanlah tugas yang ringan bagi pemerintahan yang baru dalam mengatasi masalah dan mewujudkan segudang harapan-harapan baru bagi masyarakat mulai dari bagaimana mengatasi masalah pemberantasan KKN, membengkaknya jumlah pengangguran dan kemiskinan, pemberdayaan UMKM, lemahnya investasi, mendorong sector riil, perlindungan bagi buruh dan petani, mahalnya dunia pendidikan, masalah lingkungan, ancaman separatis, otonomi daerah, dan masalah keamanan pada umumnya.

Oleh karenanya, adalah wajar manakala presiden dan wakil presiden yang baru meminta dukungan pada semua pihak untuk ikut bersama-sama memikirkan nasib bangsa ini kedepan agar menjadi lebih baik, lebih adil, makmur dan sejahtera. Kita memang membutuhkan sebuah kebersamaan yang tulus. “Bersama Kita Bisa”, begitulah slogan atau semboyan yang sering muncul dalam berbagai layanan iklan presiden dan wakil presiden terpilih ketika masa kampanye pilpres putaran pertama dan kedua beberapa waktu yang lalu.



Tim Ekonomi KIB

Dengan telah dilantiknya para menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu, termasuk tim ekonomi KIB, maka diharapkan presiden dan wakil presiden memiliki kekuatan dan kemampuan dalam mengatasi berbagai permasalahan ekonomi bangsa ini yang cukup rumit dan kompleks. Dalam jangka pendek ini, tim ekonomi KIB segera memprioritaskan penanganan terhadap penyediaan kebutuhan pokok masyarakat pada saat menjelang hari-hari besar lebaran, natal, dan tahun baru. Pemerintahan yang baru harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan merayakan hari-hari besar keagamaan mereka. Disamping itu, tim ekonomi KIB dalam jangka pendek perlu memprioritas peninjauan ulang atau revisi APBN 2005 seiring dengan perubahan ekonomi global yang ada saat ini, termasuk melonjaknya harga minyak mentah dunia yang sudah mencapai 55,50 US dolar per barel. Bahkan para analis perminyakan dunia memprediksikan harga minyak mentah bisa mendekati 60 US dolar per barel. Hal ini didasarkan pada semakin menipisnya cadangan minyak di Amerika Serikat dan semakin meningkatnya perekonomian di China. Melonjaknya harga minyak dunia saat ini jelas akan membebani anggaran yang ada dan berakibat pada pembengkakan subsidi BBM. Oleh karenanya, sudah selayaknya pembengkakan subsidi BBM menjadi prioritas penanganannya. Permasalahan lain yang juga perlu penanganan segera adalah masalah utang. Sebagaimana kita ketahui bahwa permasalahan utang di negeri ini bukan saja utang luar negeri tetapi juga utang dalam negeri yang jumlahnya cukup besar. Kalau kita cermati dalam RAPBN 2005 jumlah bunga utang dalam dan luar negeri sekitar Rp. 64 triliun atau sekitar 60,6 persen dari alokasi anggaran.

Tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi oleh kalangan professional diharapkan mampu memberikan angin segar bagi proses percepatan pemulihan ekonomi pasca krisis multidimensi. Dalam hal ini, Menko Perekonomian memiliki peran strategis dalam mendorong munculnya kebijakan-kebijakan strategis yang akan diambil oleh menteri-menteri bidang ekonomi lainnya, antara lain: menteri perdagangan, menteri perindustrian, menteri keuangan, menteri energi dan sumber daya mineral, menteri kehutanan, menteri kelautan dan perikanan, menteri perhubungan, menteri pekerjaan umum, menteri koperasi dan UKM, menneg BUMN, dan menneg PPN/Bappenas.

Mengingat jumlah menteri yang harus dikoordinasikan cukup banyak, maka peran koordinasi menjadi sangat penting. Jangan sampai suatu kebijakan yang akan diambil oleh seorang menteri bidang ekonomi berbenturan dengan yang lain. Pengalaman masa lalu yang kurang baik dalam hal koordinasi antar menteri hendaknya menjadi pelajaran yang sangat berharga dan dapat diambil hikmahnya bagi para menteri dalam KIB. Soliditas antar menteri bidang ekonomi akan menentukan berhasil tidaknya tim ekonomi membawa perubahan yang lebih baik sebagaimana yang sangat diharapkan dan dirindukan oleh masyarakat.

Seusai pelantikan Kabinet Indonesia Bersatu, maka dapat kita lihat sejumlah menteri yang tergabung dalam tim ekonomi memberikan pernyataan singkat yang berkaitan dengan apa yang akan mereka lakukan kedepan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Berikut ini dapat kita rangkum sejumlah pernyataan menteri-menteri ekonomi yang berkaitan dengan tugas mereka kedepan dari berbagai media cetak dan elektronik yang ada, antara lain:

-Menko Perekonomian Aburizal Bakrie seusai pelantikan Kabinet Indonesia Bersatu menyatakan bahwa ada lima prioritas penting yang akan dilakukan antara lain: pertanian, strategi industri, pembangunan ekonomi domestic, pembangunan infrastruktur, dan kebijakan energi. Apa yang disampaikan tersebut nampak masih bersifat umum dan perlu pendalaman lebih lanjut, sehingga mampu diaplikasikan di lapangan dengan baik. Disamping kelima prioritas tersebut, yang juga tak kalah pentingnya adalah melakukan renegosiasi atas utang luar negeri.

-Menteri Keuangan Yusuf Anwar dalam program kerjanya akan memfokuskan pada masalah penanganan utang luar negeri yaitu dengan melakukan memperbesar jumlah pertukaran utang dengan program kegiatan (debt swap), pengembalian utang yang belum digunakan pemerintah, serta pengembalian commitment fee atas pinjaman yang belum digunakan.

-Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sri Mulyani akan memfokuskan pada perbaikan iklim investasi. Sebagaimana kita ketahui bahwa investasi mutlak diperlukan bagi mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi yang ada selama ini masih memungkinkan dipercepat hingga 6 persen, manakala iklim investasi mengalami perubahan yang signifikan. Laju pertumbuhan ekonomi selama ini lebih banyak didorong dari aspek konsumsi, sementara dari sisi investasi relative kurang diperhatikan. Oleh karena itu, saatnya pemerintahan yang baru memperhatikan dengan sungguh-sungguh iklim investasi yang ada. Pemberian rasa aman, kepastian hokum, dan masalah regulasi merupakan beberapa factor penting yang perlu diperhatikan dalam mendorong tumbuh berkembangnya iklim investasi di tanah air.

-Menteri Kehutanan MS Kaban akan memfokuskan pada penanganan masalah illegal logging (penebangan kayu liar), penanganan masalah lahan kritis, dan peningkatan investasi di sektor kehutanan. Termasuk yang tidak kalah pentingnya masalah kebakaran hutan kita yang sering terjadi setiap tahun yang membawa kerugian luar biasa bagi kekayaan hutan kita.

-Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberry akan memfokuskan pada pembangunan perikanan budidaya dan mengendalikan perikanan tangkap, termasuk bagaimana menjaga kelestarian dan keasrian aneka ikan langka, tanaman hias dan tumbuhan laut yang tersebar di tanah air.

-Menteri Perhubungan Hatta Rajasa akan memfokuskan pada peningkatan pelayanan public, dan program jangka pendek yang harus segera ditangani adalah masalah pengelolaan angkutan lebaran, natal dan tahun baru dan pemberdayaan pelayaran nasional yang hingga kini belum optimal.

-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro akan melakukan pembicaraan dengan Menteri Keuangan dan DPR untuk membahas revisi atas asumsi dasar harga minyak mentah dalam APBN 2005 yang ditetapkan sebesar 24 US dolar per barel, sementara saat ini harga minyak mentah dunia sudah mencapai 55,50 US dolar per barel.

-Menteri Perindustrian Andung Nitimihardja akan memfokuskan pada penguatan struktur industri di Indonesia dari hulu sampai ke hilir. Salah satu program yang akan dilakukan adalah melakukan review atas peraturan perundang-undangan baik di lingkungan Departemen Perindustrian maupun diluar Departemen Perindustrian yang menghambat laju pertumbuhan industri.

-Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu akan memfokuskan pada bagaimana meningkatkan daya saing produk ekspor, melalui peningkatan produktifitas produk. Disamping itu juga masalah ketentuan-ketentuan yang memberatkan pelaku usaha dan masalah prasarana akan menjadi prioritas penanganannya.

-Menteri Negara BUMN Sugiarto akan memfokuskan pada evaluasi program menteri sebelumnya dengan tetap mengacu pada tiga pilar utama, yaitu: resrukturisasi, profitisasi, dan privatisasi.



Reaksi pelaku pasar

Bagaimana reaksi para pelaku pasar atas terbentuknya tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu? Reaksi yang muncul di kalangan para pelaku pasar ada yang menyambut baik (optimis), namun juga ada juga yang meragukan (optimis) terbentuknya tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu. Meskipun di masyarakat muncul pro-kontra atas tim ekonomi KIB, namun perlu dipahami bahwa itulah dinamika masyarakat yang patut kita hargai dan kita junjung tinggi. Tentu saja mereka berharap agar mereka yang duduk dalam tim ekonomi Kabinet tersebut mampu menunjukkan kinerja terbaiknya, mengingat banyak yang melakukan control/pengawasan terhadap mreka.

Belum lagi tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu mempersiapkan apa program kerja yang akan dilakukan untuk masa bhakti lima tahun kedepan, muncul kecenderungan para pelaku pasar dan analisis bereaksi relative kurang menguntungkan atas pengumuman susunan Kabinet Indonesia Baru, khususnya tim ekonominya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa pada saat pelantikan presiden dan wakil presiden tanggal 20 Oktober 2004, reaksi para pelaku pasar uang cenderung kurang menguntungkan hal ini mengingat bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) mengalami penurunan sekitar 12,602 poin hingga ditutp pada 840,791 poin. Sementara itu, rupiah ditutup sedikit melemah pada angka Rp. 9.085,- per US dolar sehari sebelumnya pada posisi Rp. 9.080,- per US dolar.

Selanjutnya, pada saat pengumuman susunan Kabinet Indonesia Bersatu diumumkan, IHSG di BEJ kembali merosot 16,196 poin hingga menjadi 834,169 poin. Sementara, rupiah juga mengalami nasib yang sama yaitu melemah menjadi Rp. 9.130,- per US dolar dimana sebelumnya mencapai Rp. 9.085,- per US dolar.

Namun, reaksi pasar yang cenderung kurang menguntungkan tersebut nampaknya tidak berlangsung lama. Hal ini mengingat dua hari pasca pelantikan presiden dan wakil presiden IHSG di BEJ mengalami penguatan cukup signifikan hingga 16,605 poin dan ditutup pada posisi 850,774 poin. Sementara itu, kurs rupiah juga mengalami sedikit penguatan hingga mencapai Rp.9.070,- per US dolar pada Jumat 22 Oktober 2004. Semakin menguatnya IHSG maupun kurs rupiah mengindikasikan bahwa para pelaku pasar mulai menampakkan kepercayaan pada keseriusan pemerintahan yang baru dalam mengusung perubahan yang lebih baik bagi masyarakat pada umumnya.

Reaksi pasar yang relative kurang menguntungkan pada saat pelantikan presiden dan wakil presiden serta pelantikan anggota Kabinet tersebut mengindikasikan adanya keraguan para pelaku pasar uang terhadap komposisi tim ekonomi KIB tersebut. Nampaknya para pelaku pasar masih belum yakin benar (mantap) atas sejumlah nama yang muncul dalam tim ekonomi KIB. Oleh karena, selama ini para pelaku pasar mengindikasikan ada sejumlah nama yang duduk dalam tim ekonomi KIB dipermasalahkan bahkan ada yang terang-terangan ditolak oleh salah satu partai pendukungnya, seperti: masalah penyelesaian BLBI yang belum beres, masalah kedekatan dengan dana moneter Internasional (IMF), maupun. diragukan kapabilitsnya karena nyaris tak terdengar sepak terjangnya dalam percaturan nasional.

Reaksi para pelaku pasar uang yang cenderung kurang menguntungkan ini hendaknya menjadi cambuk yang sangat berharga bagi pemerintahan yang baru dibawah komando Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Yusuf Kalla untuk membuktikan reaksi tersebut dengan bukti nyata dan kerja keras. Adalah sangat tepat tatkala presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan pada pelantikan dan sumpah jabatan bagi anggota Kabinet Indonesia Bersatu secara tegas menyatakan bahwa adanya kesangsian dan keraguan terhadap Kabinet Indonesia Bersatu hendaknya dijadikan sebagai pemicu dan tantangan bagi para menteri untuk bekerja lebih keras. Kesangsian dari sebagian rakyat tak perlu dijawab dengan kata-kata, tetapi dijawab dengan kerja dan karya nyata.

Oleh karena itu, alangkah manisnya kini saatnya masyarakat memberikan kesempatan yang sebaik-baiknya bagi anggota Kabinet dalam mempersiapkan program kerjanya untuk masa bhakti lima tahun. Namun, masyarakat juga sebaiknya berpartisipasi dalam memberikan dorongan yang positif sekaligus melakukan pemantauan atas kinerja pemerintahan yang baru termasuk anggota Kabinet Indonesia Bersatu, agar apa yang pernah dijanjikan masa kampanye pilpres putaran pertama dan kedua dapat menjadi sebuah kenyataan. Kini saatnya masyarakat menagih janji dengan bukti. Semoga!